MrJazsohanisharma

Dirut Inalum Buka-Bukaan Soal Proyek SGAR Berikut Penjelasannya

Trilo,PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) baru-baru ini menerima pengiriman alumina domestik sebanyak 21 ribu ton dari PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Pengiriman perdana ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan kemandirian bahan baku industri aluminium nasional.


“Artinya, Inalum kini bebas impor. Alumina yang sebelumnya 100 persen kami impor dari beberapa negara, akhirnya sekarang kita bisa mandiri,” ujar Direktur Utama PT Inalum, Ilhamsyah Mahendra, dikutip dari wawancara program Closing Bell CNBC (05/05).

Ilhamsyah menjelaskan bahwa BAI merupakan anak perusahaan Inalum yang menjadi bagian dari proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek dengan nilai investasi sebesar 941 juta dolar AS tersebut, paparnya, punya kapasitas produksi alumina sebanyak 1 juta ton per tahun.

Ia berharap dengan terjaminnya pasokan bahan baku dari dalam negeri, produksi aluminium di Kualatanjung dapat berjalan lebih maksimal dan efisien. Ilham juga mengatakan, dalam setahun, kebutuhan bahan baku alumina di Inalum mencapai sekira 500 ribu ton untuk hasil produksi yang berkisar antara 250-275 ribu ton per tahun.

Seluruh kebutuhan alumina di Inalum, kata dia, akan dipenuhi oleh BAI dan sisanya akan dijual ke pasar internasional. Mengenai persentase produksi alumina di BAI saat ini, Ilham menambahkan, SGAR Mempawah telah mencapai separuh lebih dari capacity design produksi. Targetnya, akan tercapai 100 persen di September mendatang.

"Secara global, kebutuhan alumina memang sedang defisit. Kami sangat yakin produk alumina dari BAI akan diserap dengan baik, oleh pasar domestik maupun internasional,” jelas Ilhamsyah.


Ilhamsyah Mahendra juga mengatakan, Inalum saat ini tengah mempersiapkan pembangunan SGAR fase 2. Tahun ini, pihaknya akan menjalani tahap pemilihan teknologi. Ia berharap proyek dengan estimasi investasi sekira 800-900 juta dolar AS itu dapat memulai konstruksi pada awal 2026.

Upaya ini merupakan sinergi antar-BUMN di bawah Mining Industry Indonesia (MIND ID). Bauksit dari PT Aneka Tambang (Antam) diolah oleh PT BAI menjadi alumina, lalu diproses menjadi aluminium oleh Inalum. Langkah strategis ini memperkuat kemandirian industri nasional sekaligus memperluas kiprah Inalum di pasar global.

“Ini adalah wujud konkret realisasi program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi dan dilanjutkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Ilhamsyah.(myh)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama