Trilo, Batu Bara,- PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya dekarbonisasi. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengganti penggunaan bahan bakar minyak solar menjadi Liquefied Natural Gas (LNG) pada proses pemanggangan anoda di pabrik anoda.
Direktur Operasi Inalum, Ivan Ermisyam, mengungkapkan bahwa anoda sebagai bahan bakar dalam proses produksi aluminium harus melalui tahap pemanggangan sebelum digunakan. “Sebelumnya, pemanggangan anoda dilakukan dengan menggunakan minyak solar. Saat ini, Inalum mulai beralih ke LNG yang lebih ramah lingkungan,” jelas Ivan pada Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam menekan emisi karbon serta memperkuat pengelolaan rantai pasok (supply chain) bahan baku aluminium.
Selain itu, Inalum juga membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Kehadiran pabrik tersebut menjadi bagian penting dari strategi dekarbonisasi, sekaligus memperkuat kemandirian pasokan bahan baku aluminium di dalam negeri.
“Inovasi ini tidak hanya berdampak pada efisiensi produksi, tetapi juga menjadi kontribusi nyata Inalum dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Ivan.
Langkah dekarbonisasi ini menegaskan komitmen Inalum untuk terus bertransformasi menuju industri hijau yang berkelanjutan. (Ys)